Rabu, 12 Maret 2014

Apakah Menyontek itu baik?

Menyontek? Yaa itulah kebiasaan pelajar sekarang. Mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Sebagian orang tahu bahwa menyontek itu tidak baik dan merupakan sebuah dosa, karena menyontek itu sama saja dengan mencuri jawaban orang lain. Namun juga beberapa orang membenarkan dirinya dengan menyontek.

"Kan saya yang menyontek, bukan Anda !"

Yaa kita sering kali mendengar ucapan ini, atau mungkin kita pernah mengucapkannya? Yups.. Memang benar orang lain yang menyontek, kenapa kita harus peduli? Atau apa gunanya kita menegur orang tersebut?

Tapi.. Sudah sepatutnya kita sebagai sesama manusia untuk saling mengingatkan akan suatu perbuatan yang salah. Tugas kita hanya memberitahu dan membuat orang tersebut menanggapinya.
Hanya orang bodoh yang melakukan hal-hal bodoh dan orang baik melakukan hal-hal yang baik. Jadi kita hanya tinggal memilih apakah kita ingin menjadi orang bodoh atau orang baik?

"Saya ingin nilai yang bagus, makanya saya menyontek !"


Yang ingin nilai bagus bukannya semua orang yaa? Emang apa sih gunanya nilai? Itukan hanya angka-angka saja. Bukannya yang penting itu ilmunya yaa? Iya benar memang nilai itu salah satu syarat untuk dapat lulus. Tapi kalau Anda lulus dengan menyontek ilmu apa yang Anda dapat? Sia-sia kan waktu Anda sekolah dulu? Memang penyesalan selalu datang terakhir.

"Di agama kan tidak dilarang !"


Apakah kita tahu artinya mencuri? Mencuri itu adalah mengambil apa yang bukan milik kita. Jadi apakah bedanya menyontek dengan mencuri? Menyontek kan juga mengambil apa yang bukan milik kita. Jadi sama bukan? Trus hubungannya dengan agama apa? Di agama kan kita diajarkan bagaimana berperilaku baik kepada sesama, trus apakah menyontek itu perbuatan baik? Jelas tidak. Jadi apakah kita masih mau menambah dosa kita lagi? Ingat semakin banyak dosa kita semakin besar kemungkinan kita akan di neraka. Tapi kan masih ada waktu untuk bertobat? Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, jadi apa salahnya jika kita mulai berhenti menyontek dari sekarang? Dan ingat semua perbuatan jahat manusia yang dilakukan di bumi akan dibayar setimpal dengan apa yang ia telah lakukan.

"Teman-teman saya menyontek, kenapa saya tidak boleh?"

Hanya agama yang melarang Anda menyontek, bahkan tidak ada UU tentang mencontek. Semua tergantung dari diri Anda sendiri. Apakah Anda tahu kehebatan dari ikan-ikan di laut? 
Mereka tinggal di laut yang asin namun mereka tidak menjadi asin. Nah mari belajar dari ikan-ikan di laut yang dapat mempertahankan kemurnian rasanya. Jadi apakah kita mau menjadi asin di laut yang asin atau kita tetap ingin menjaga kemurnian rasa kita?

"Saya merasa bodoh sehingga saya menyontek."


Semua yang ada di hidup ini adalah pilihan. Kita bisa memilih apakah kita ingin menjadi bodoh atau pintar? Kalau Anda ingin pintar ya belajar, simple bukan? Anda bodoh karena Anda tidak belajar, benar bukan? Jangan pernah merendahkan diri Anda dengan mengatakan bahwa Anda bodoh. Memang semua orang memiliki kelebihannya masing-masing, tapi dengan usaha yang keras apa sih yang tidak mungkin?

"Jangan munafik, Anda juga pernah menyontek bukan?"

Iya, saya memang pernah menyontek dan sampai sekarang saya juga masih berusaha untuk tidak menyontek lagi. Memang hal yang sudah menjadi kebiasaan itu susah untuk dihilangkan, namun jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, kita pasti bisa. Mari kita sama-sama berusaha. Ingatlah bahwa kita hanya sementara di dunia ini. Tujuan akhir setiap manusia adalah kehidupan yang kekal di surga nanti. Jadi, marilah kita bersama-sama berjuang untuk mencapai surga itu !

Menurut pendapat saya:
Sebenarnya faktor yang membuat orang menyontek itu berasal dari kurikulum pendidikan sekarang ini. Yang hanya memfokuskan pada teori-teori serta kurangnya praktek dan tampa diimbangi dengan pembinaan akhlak dan mental yang baik. Sehingga tujuan setiap pelajar adalah hanya untuk mendapatkan nilai untuk lulus dan cara termudah untuk mendapatkan nilai itu adalah dengan menyontek, sehingga menyontek di kalangan pelajar itu sudah seperti kewajiban untuk lulus.

Terus apa yang sebaiknya saya lakukan?

Cobalah untuk tidak menyontek lagi secara perlahan-lahan namun pasti. Memang susah, saya pun mengakuinya. Cobalah untuk belajar sebelum menghadapi ujian, percaya pada diri sendiri, dan jangan pernah menganggap diri Anda bodoh. Satu hal yang memotivasi saya untuk berusaha berhenti menyontek adalah kesadaran akan kehidupan yang fana. Kita hidup di dunia hanya sementara dan hidup ini hanya sebuah proses menuju surga. Jadi layakanlah diri kita supaya menjadi penghuni surga.

Saya punya satu tokoh yang menginspirasi saya, yaitu Dietrich Mateschitz seorang jutawan asal Austria. Beliau adalah pendiri dari minuman energi yang terkenal di dunia, yaitu kratingdaeng. Ketika beliau sedang berkunjung ke Thailand, di sana minuman-minuman berenergi dijual dengan harga yang tinggi. Sehingga hal ini membuat beliau tertarik untuk terjun ke bisnis ini. Namun yang saya kagum adalah beliau tidak mau mencontek resep-resep yang sudah ada, namun beliau justru berusaha berkali-kali sampai menemukan resep yang pas untuk minuman tersebut. Dan minuman itu beliau namakan kratingdaeng yang dalam bahasa Thailand berarti kerbau merah. Dan akhirnya kratingdaeng terus berkembang sampai seperti saat ini.

Jadi marilah kita menjadi manusia-manusia yang luar biasa dengan usaha sendiri dan tanpa menyontek :) Lets make it real guys :D